SURAT MUHAMMAD
بسم الله الرحمن الرحيم
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (1) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ (2)
1. orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Alloh, Alloh menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka.
2.
dan orang-orang mu’min dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang
diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang haq dari Tuhan mereka, Alloh
menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki Keadaan mereka.
Yaitu: orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Alloh Y dan
menghalangi orang lain dari jalan Alloh, maka Alloh Y membatalkan
amalan-amalan mereka, mereka tidak mendapatkan balasan dan pahala.
Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Alloh dengan hati mereka lahir
dan bathin mereka tunduk kepadanya serta beriman terhadap Al-Qur’an
maka Alloh Y membalas amal mereka dengan menghapus kesalahan-kesalahan
mereka dan memperbaiki urusan dan keadaan mereka.
ذَلِكَ بِأَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا اتَّبَعُوا الْبَاطِلَ وَأَنَّ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَبِّهِمْ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَالَهُمْ (3)
3.
yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti
yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari
Tuhan mereka. Demikianlah Alloh membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka.
Yaitu : Alloh membatalkan amalan-amalan orang kafir karena mereka
ingkar dan lebih memilih yang bathil daripada kebenaran. Sedangkan Alloh
menghapus kesalahan orang-orang yang beriman karena mereka mengikuti
kebenaran, demikianlah Alloh menjelaskan kepada mereka akan akibat dari
amalan mereka dan kemana tempat mereka di hari kiamat nanti.
فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ (4)
4.
apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka
pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kalian telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kalian boleh
membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir.
Demikianlah apabila Alloh menghendaki niscaya Alloh akan membinasakan
mereka tetapi Alloh hendak menguji sebahagian kalian dengan sebahagian
yang lain. Dan orang-orang yang terbunuh di jalan Alloh, Alloh tidak
akan menyia-nyiakan amal mereka.
Dalam ayat ini Alloh Y memberi bimbingan kapada kaum mu’minin ketika
mereka berhadapan dengan kaum musyrikin di medan tempur agar kaum
mu’minin memenggal kepala-kepala kaum musyrikin hingga kaum musyrikin
binasa, kemudian menawan mereka, kemudian setelah perang selesai maka
Alloh Y memberi pilihan kepada kaum mu’minin akan tawanan-tawanan itu,
boleh mereka dibebaskan dengan gratis tanpa bayar tebusan, dan boleh
juga mereka dibebaskan dengan syarat harus membayar tebusan.
Dan jika Alloh Y menghendaki, maka Alloh Y bisa membinasakan mereka
dengan menurunkan bencana kepada mereka, akan tetapi Alloh Y ingin
menguji kaum mu’minin sehingga Alloh Y mensyari’atkan jihad dan
bertempur dengan kaum musyrikin yang hikmahnya telah disebutkan oleh
Alloh Y dalam surat Ali Imron dan Baro’ah.
Kemudian Alloh Y menjelaskan keutamaan orang-orang yang gugur di jalan
Alloh, bahwa Alloh Y tidak akan menyia-nyiakan amalan baik mereka bahkan
Alloh Y melipatgandakannya. Sangat banyak keutamaan yang didapatkan
oleh orang yang gugur dalam membela jalan Alloh Y, di antara keutamaan
tersebut adalah yang disebutkan Alloh Y dalam ayat setelahnya bahwa
Alloh Y akan memasukkannya kedalam surga. Mereka tetap hidup dan diberi
nikmat oleh Alloh Y, sebagaimana Alloh Y berfirman :
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (171)
169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170.
mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Alloh yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka,
bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
171.
mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari
Alloh, dan bahwa Alloh tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
beriman.
Mereka mendapat ampunan dari Alloh Y dan semua kesalahan mereka diampuni, Alloh berfirman :
وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (157)
157. dan sungguh kalau kalian gugur di jalan Alloh atau meninggal (bukan karena perang), tentulah ampunan Alloh dan rahmat-Nya lebih baik (bagi kalian) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan.
Dan Rosululloh r bersabda dari hadits Abu Qotadah t:
يغفر للشهيد كل ذنب إلا الدين
“Seseorang yang mati syahid diampuni semua dosanya kecuali hutang” HR. Muslim.
Dan di antara keutamaannya adalah apa yang tersebut dalam hadits Miqdam bin Ma’dikarib t:
للشهيد عند الله ست خصال يغفر له في أول دفعة ويرى مقعده من الجنة ويجار من عذاب القبر ويأمن من الفزع الأكبر ويوضع على رأسه تاج الوقار الياقوتة منها خير من الدنيا وما فيها ويزوج اثنتين وسبعين زوجة من الحور العين ويشفع في سبعين من أقاربه
“Seseorang
yang mati syahid dia mendapat enam bagian di sisi Alloh, dia diampuni
di awal kali dia terbunuh, dan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya
di surga, dan dilindungi dari adzab kubur, dan mendapat keamanan dari
tiupan sangkakala, dan diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan
yang terbuat dari yaqut (jenis mutiara) yang lebih baik dari pada dunia
dan seisinya, dan dinikahkan dengan 72 bidadari surga, dan memberi
syafaat untuk 70 orang dari kerabatnya.(([3]))
Atau haditsnya Qois Al-Judzamy t:
يُعْطَى الشَّهِيدُ سِتَّ خِصَالٍ عِنْدَ أَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِهِ يُكَفَّرُ عَنْهُ كُلُّ خَطِيئَةٍ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ
“Seseorang yang mati syahid diberi enam bagian diawal kali tertumpah darahnya, yaitu dihapus darinya semua kesalahannya, dan diperlihatkan tempat duduknya di dalam surga, dan dinikahkan dengan bidadari surga, dan mendapat keamanan diwaktu tiupan sangkakala dan keamanan dari adzab kubur dan dihiasi dengan hiasan iman.([4])
Dan Rosululloh t bersabda dalam hadits Abu Huroiroh t:
( رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه وإن مات جرى عليه عمله الذي كان يعمله وأجري عليه رزقه وأمن الفتان )
“Ribath sehari dan semalam lebih baik dari pada puasa dan solat malam dalam sebulan, dan jika dia mati maka amalannya yang dulu dia amalkan terus mengalir padanya, dan dia diberi rezeki dan dia mendapat keamanan dari soal kubur.” HR. Muslim.
Dan masih banyak dalil-dalil yang menyebutkan keutamaan yang didapatkan
oleh seseorang yang mati di jalan Alloh Y, mudah-mudahan Alloh Y
menjadikan kita termasuk dari mereka.
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ (5) وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ (6)
5. Alloh akan memberi bimbingan kepada mereka dan memperbaiki keadaan dan perkara mereka,
6. dan memasukkan mereka ke dalam Jannah yang telah diperkenankanNya kepada mereka.
Yaitu
: jika mereka masuk surga, mereka akan tahu tempat tinggal mereka di
dalam surga dengan bimbingan Alloh Y, seakan-akan mereka telah tinggal
sebelumnya di dalam surga, mereka tidak akan keliru sehingga memasuki
tempat tinggalnya orang lain. Rosululloh r bersabda dari hadits Abu
Sa’id Al-Khudry t:
يَخْلُصُ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَأَحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الْجَنَّةِ مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا
“Kaum
mu’minin selamat dari api neraka, kemudian mereka ditahan qontoroh
(jembatan) antara surga dan neraka, kemudian diqisos antara sebagian
mereka dengan sebagian yang lain akan kedzoliman yang terjadi antara
mereka dulu di dunia, sehingga apabila mereka sudah dibersihkan dan
dimurnikan mereka diizinkan untuk masuk kedalam surga, demi dzat yang
jiwa Muhammad berada di tangannya, salah seorang dari mereka lebih tahu
akan tempat tinggalnya disurga dari pada tempat tinggalnya dulu di
dunia.” HR. Bukhori.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (7)
7. Hai orang-orang mu’min, jika kalian menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kalian.
Ayat ini sangat jelas maknanya, yaitu barang siapa yang menolong agama
Alloh Y dengan menegakkan kalimat alhaq maka Alloh Y akan menolongnya,
sesungguhnya pertolongan itu hanyalah dari Alloh Y, sebagaimana Alloh Y
berfirman :
وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
“Dan pertolongan (kemenanganmu) itu hanyalah dari Alloh yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
Demikianlah balasan bagi orang yang berbuat kebaikan, karena
sesungguhnya balasan itu dari jenis amalan, yaitu jika amalan baik maka
balasannya adalah kebaikan dan jika amalan buruk maka balasannya adalah
keburukan.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (8) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (9)
8. dan orang-orang yang kafir, Maka kecelakaanlah bagi mereka dan Alloh menyesatkan amal-amal mereka.
9.
yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa
yang diturunkan Alloh (Al Quran) lalu Alloh menghapuskan (pahala-pahala)
amal-amal mereka.
Sedangkan orang kafir balasan mereka adalah kecelakaan yang akan
menimpa mereka dan disesatkan amalan-amalan mereka oleh Alloh Y dan
Alloh Y hapus amal-amal mereka. Yang demikian itu karena mereka benci
dan tidak menyukai agama Alloh Y, kebalikan daripada kaum mu’minin.
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا (10
10. Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Alloh telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.
Yaitu kaum musyrikin yang mempersekutukan Alloh Y dan orang-orang yang
mendustakan para Rosul-Nya, tidakkah mereka itu berjalan dan
menelusuri bumi sehingga mereka bisa melihat akibat buruk dan
kebinasaan orang-orang kafir sebelum mereka, sedangkan Alloh Y
menyelamatkan kaum mu’minin, tidakkah mereka bisa mengambil pelajaran
dari itu semua?!
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لَا مَوْلَى لَهُمْ (11
11.
yang demikian itu karena sesungguhnya Alloh adalah pelindung
orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu
tidak mempunyai Pelindung.
Sebagaimana dalam hadits Baro’ bin ‘Azib t:
إِنَّ لَنَا الْعُزَّى وَلَا عُزَّى لَكُمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُجِيبُوا لَهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَقُولُ قَالَ قُولُوا اللَّهُ مَوْلَانَا وَلَا مَوْلَى لَكُمْ
“ (ketika Abu Sufyan berkata) “ sesungguhnya kami punya Uzza dan tidak ada Uzza bagi kalian, maka Rosululloh r berkata : “Tidakkah kalian menjawabnya?” Mereka para sahabat berkata : “Apa yang akan kami katakan wahai Rosululloh?” Beliau menjawab : “Katakanlah : Allohlah penolong kami dan tidak ada penolong bagi kalian.” HR. Bukhori
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ (12)
12.
Sesungguhnya Alloh memasukkan orang-orang mu’min dan beramal saleh ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang
kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang. Dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.
Demikianlah balasan bagi orang yang beriman, Alloh Y memasukkan mereka
kedalam surga-Nya dengan rahmat-Nya. Sedangkan orang-orang kafir tujuan
mereka hanyalah kesenangan di dunia, makan dan minum seperti makannya
binatang yang kerjanya hanyalah makan dan minum, maka neraka jahannam
balasan bagi mereka.
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ (13)
13.
dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada
(penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah
membinasakan mereka, maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.
Ini merupakan ancaman keras dari Alloh Y untuk penduduk Mekkah yang
telah mendustakan Rosululloh r berikut mengusirnya, para ummat sebelum
mereka yang keadaannya jauh lebih kuat dari mereka seperti kaum ‘Aad
yang memiliki kekuatan luar biasa itu saja dimusnahkan oleh Alloh Y,
maka sangat mudah bagi Alloh Y untuk membinasakan mereka (penduduk
Mekkah) yang keadaannya jauh lebih lemah daripada umat-umat sebelumnya.
Dan jika Alloh Y tidak menurunkan adzab untuk mereka di dunia, maka itu
karena adanya Rosululloh Y yang membawa berkah.
أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ كَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ (14)
14. Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Robbnya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?
Yaitu : tidaklah sama orang yang berada di atas ilmu, petunjuk dan
keyakinan dalam agama Alloh Y dengan orang yang memandang baik amalan
buruknya, seperti dalam firman Alloh Y:
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى
19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta?
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ
20. tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ (15)
15. sifat Jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa, di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang sangat bersih; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, samakah mereka itu dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?
Demikianlah di antara sifat jannah yang dijanjikan untuk orang yang
bertaqwa, tidaklah sama air di dalam jannah dengan air di dunia,
demikian juga dengan susu dan madunya, demikian pula khamarnya tidaklah
sama dengan khamar di dunia, sesungguhnya khamar di dunia itu memabukkan
dan berbau busuk yang tidak kalah baunya dengan kotoran hewan, adapun
khamar di Jannah maka dia sangat ledzat rasanya dan enak baunya. Dan
tidaklah penduduk Jannah yang demikian itu sifatnya itu sama dengan
penduduk Jahannam dan kekal di dalamnya yang mereka itu diberi minum
dari air mendidih yang akan memutus usus-usus mereka.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ آنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ (16)
16.
dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga
apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang
telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang
dikatakannya tadi?” mereka Itulah orang-orang yang dikunci mati hati
mereka oleh Alloh dan mengikuti hawa nafsu mereka.
Alloh mengkhabarkan tentang kaum munafiqin akan kedunguan dan tidak
fahamnya mereka, yang mana mereka duduk di sisi Rosululloh r dan
mendengarkan ucapannya, namun tidak dapat memahami sedikitpun akan
ucapannya, sehingga jika mereka keluar dari majelis Rosululloh r mereka
bertanya kepada orang-orang yang berilmu dari kalangan sahabat Nabi r
“Apa yang dia katakan tadi” mereka tidak dapat memahami apa yang
dikatakan oleh Rosululloh r tidak pula memperhatikan apa yang beliau
katakan. Mereka itulah yang telah ditutup oleh Alloh Y pintu hati mereka
dan mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka.
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ (17
17. dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Alloh menambah petunjuk kepada mereka dan mengilhamkan bimbingan kepada mereka.
Sedangkan orang-orang yang mencari hidayah (petunjuk) –yaitu kaum
mu’minin-maka Alloh Y akan memberi taufiq kepada mereka sehingga Alloh Y
memberi petunjuk kepada mereka dan mengokohkan mereka di atasnya bahkan
menambahnya dan memberi bimbingan kepada mereka
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ (18)
18. Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka Apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?
Kaum kafir hanyalah menunggu hari kiamat yang akan mendatangi mereka
secara tiba-tiba sedangkan mereka lalai darinya, sungguh telah datang
tanda-tanda dekatnya hari kiamat, Alloh Y berfirman :
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
1.
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang
mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
Diutusnya Rosululloh r itu adalah salah satu tanda dekatnya hari
kiamat, sebagaimana dalam hadits Sahl bin Sa’d t beliau r berkata :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِإِصْبَعَيْهِ هَكَذَا بِالْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ بُعِثْتُ وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ
“Aku melihat Rosululloh r mengisyaratkan dengan dua jarinya seperti ini yaitu jari tengah dan jari telunjuk (seraya berkata): “Aku dan hari kiamat diutus seperti ini.” HR.Bukhori.
Dan jika hari kiamat itu telah datang, barulah kaum kafir sadar dan
mengaku beriman, namun tiada lagi berguna kesadaran mereka itu, telah
tegak hujjah atas mereka, sebagaimana Alloh Y berfirman :
وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى
23. dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
Dan Alloh Y berfirman :
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
158. pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu([5]), tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ (19)
19.
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) yang
berhak disembah selain Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. dan Alloh mengetahui
tempat kamu berusaha (di siang hari/ di dunia) dan tempat kamu tinggal
(di malam hari/ diakherat).
Ini merupakan perintah dari AllohY untuk mengilmui kalimat Laa ilaha
Illalloh, sehingga para ulama’ berdalil dengan ayat ini bahwa di antara
syaratnya adalah ilmu. Kemudian Alloh Y memerintahkan untuk meminta
ampun kepada-Nya atas dosa yang telah dia lakukan, sebagaimana dalam
hadits Abu Musa t bahwa Rosululloh r:
اللهم اغفر لي خطيئتي وجهلي وإسرافي في أمري وما أنت أعلم به مني اللهم اغفر لي جدي وهزلي وخطئي وعمدي وكل ذلك عندي اللهم اغفر لي ما قدمت وما أخرت وما أسررت وما أعلنت وما أنت أعلم به مني أنت المقدم وأنت المؤخر وأنت على كل شيء قدير
“Ya
Alloh ampunilah kesalahanku dan kebodohanku dan berlebih-lebihanku
dalam urusanku dan yang Engkau lebih tahu dengannya dariku, ya Alloh
ampunilah keseriusanku dan gurauku dan kesalahanku (yang tidak sengaja)
dan yang aku sengaja dan semua itu ada padaku, ya Alloh ampunilah yang
aku dahulukan dan aku akhirkan dan yang aku sembunyikan dan yang aku
nampakkan dan yang Engkau lebih tahu drngannya dariku, Engkau
mendahulukan dan Engkau mengakhirkan dan Engkau maha mampu atas segala
sesuatu.” HR. Bukhori Muslim
Dan dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri t bahwa Rosululloh r bersabda :
إِنَّ إِبْلِيسَ قَالَ لِرَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَا أَبْرَحُ أُغْوِي بَنِي آدَمَ مَا دَامَتْ الْأَرْوَاحُ فِيهِمْ فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَبِعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا أَبْرَحُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِي
“
Sesungguhnya iblis berkata kepada Alloh: “Demi keperkasaan dan
keagunganmu aku akan senantiasa menyimpangkan anak Adam selama
nyawa-nyawa mereka masih ada pada mereka”, Maka Alloh menjawabnya: “Demi
keperkasaan dan keagungan-Ku aku akan senantiasa mengampuni mereka
selama mereka meminta ampun kepadaku.”([6])
وَيَقُولُ الَّذِينَ آمَنُوا لَوْلَا نُزِّلَتْ سُورَةٌ فَإِذَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ مُحْكَمَةٌ وَذُكِرَ فِيهَا الْقِتَالُ رَأَيْتَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ نَظَرَ الْمَغْشِيِّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ فَأَوْلَى لَهُمْ (20) طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَعْرُوفٌ فَإِذَا عَزَمَ الْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ (21)
20.
dan orang-orang yang beriman berkata: “Mengapa tiada diturunkan suatu
surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas Maksudnya dan
disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang
ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang
yang pingsan karena takut mati, maka yang lebih utama bagi mereka
adalah.
21.
Ta’at dan mengucapkan perkataan yang baik. Dan apabila telah tetap
perintah perang, dan kemudian jika mereka benar (imannya) terhadap
Alloh, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
Dalam ayat ini Alloh Y menkhabarkan tentang kaum mu’minin yang
berangan-angan untuk diturunkan syariat jihad, dan ketika Alloh Y
mewajibkan dan memerintahkannya, ternyata banyak dari mereka yang mental
dan takut kematian akan menimpa mereka. Selayaknya bagi mereka untuk
tunduk dan taat atas perintah Alloh Y, maka jika mereka mengikhlaskan
niat mereka kepada Alloh Y ketika terjadi peperangan tentulah hal itu
lebih baik bagi mereka.
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ (22) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ (23)
22. Maka Apakah kiranya jika kamu berpaling kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
23. mereka Itulah orang-orang yang dila’nati Alloh dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka
Yaitu : kiranya kamu berpaling dari jihad kamu akan kembali seperti
masa jahiliyyah dengan menumpahkan darah dan memutus hubungan keluarga,
orang- orang seperti ini diancam oleh Alloh Y. Maka ini adalah larangan
dari Alloh Y untuk membuat kerusakan di muka bumi dalam bentuk apa saja,
dan larangan untuk memutus hubungan keluarga sebagaimana Rosululloh r
Bersabda dalam hadits Jubair bin Muth’im t:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِع
“Orang yang memutus tali keluarga tidak masuk surga”. HR. Bukhori Muslim
Bahkan Alloh Y memerintahkan untuk menyambung hubungan keluarga yang
memiliki keutamaan besar, sebagaimana dalam hadits Anas t :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang senangnya untuk dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah hubungan keluarganya.” HR. Bukhori Muslim
Dan masih banyak dali-dalil yang memerintahkan untuk menyambung hubungan keluarga dan melarang untuk memutusnya.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (24)
24. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
Sehingga hatinya tidak dapat memahami makna ayat alqur’an?!
Diriwayatkan hadits mengkisahkan tentang ayat ini dari Urwah berkata:
تلا رسول الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّ
م يوما( أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ) فقال شاب من أهل اليمن: بل عليها أقفالها، حتى يكون الله عزّ وجلّ يفتحها أو يفرجها، فما زال الشاب في نفس عمر رضي الله عنه حتى ولي فاستعان به
م يوما( أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ) فقال شاب من أهل اليمن: بل عليها أقفالها، حتى يكون الله عزّ وجلّ يفتحها أو يفرجها، فما زال الشاب في نفس عمر رضي الله عنه حتى ولي فاستعان به
“Di suatu hari Rosululloh r membacakan ayat ( أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ) ,
berkata seorang pemuda dari Yaman : “Bahkan dalam hatinya ada pengunci
sampai Alloh Y membukanya dan membebaskannya”, Lelaki itu selalu
teringat oleh Umar t sampai dia menjadi kholifah, kemudian dia meminta
pertolongan dengannya.([7])
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ (25)
25.
Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran?
murtad) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah
menghias-hiasi untuk mereka dan menipu mereka.
Orang-orang
yang murtad dari agama Alloh Y, mereka telah mengikuti rayuan syaitan,
syaitanlah yang menghias-hiasi untuk mereka dan menipu mereka sehingga
mereka menganggap baik perbuatan kufur mereka.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ (26)
26. yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Alloh (orang-orang Yahudi): “Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan”, sedang Alloh mengetahui rahasia mereka.
Demikianlah keadaan orang-orang munafiq, menyembunyikan kebatilan dalam
hati mereka dan menampakkan kebaikan, jika bertemu dengan orang-orang
beriman menrekapun mengaku beriman, dan jika mereka bertemu dengan
orang-orang kafir merekapun mengaku bersama mereka, sebagaimana Alloh
Yberfirman :
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
14.
dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka (pemimpin mereka), mereka mengatakan:
“Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok.”
Dan Alloh Y mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka, seperti dalam firman Alloh Y :
وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ
81. dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: “(Kewajiban Kami hanyalah) taat”. tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Alloh menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu.
فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ (27)
27. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?
Yaitu ketika malaikat mencabut nyawa mereka, maka malaikat mencabutnya
dengan keras dan paksa dengan memukul wajah dan punggung mereka seperti
dalam firman Alloh Y :
وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ
50. kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka.
Itu merupakan akibat dari kekufuran mereka, karena itu Alloh Y berfirman dalam ayat setelahnya:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبطَ أَعْمَالَهُمْ (28)
28. yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Alloh dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Alloh menghapus (pahala) amal-amal mereka.
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ (29)
29. atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Alloh tidak akan menampakkan kedengkian mereka ?
Apakah orang-orang munafiq menyangka bahwa Alloh Y tidak akan
membongkar kejelekan yang tersembunyi dalam hati mereka berupa
kedengkian di hadapan kaum mu’minin?! Justru Alloh Y akan membongkarnya
sehingga orang-orang yang berilmu faham akan mereka, dan Alloh Y telah
membongkar kedok mereka dalam surat At-taubah.
وَلَوْ نَشَاءُ لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَالَكُمْ (30)
30.
dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu
sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya.
dan kamu benar-benar akan Mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan
mereka dan Alloh mengetahui perbuatan-perbuatan kamu.
Yaitu : Jika Alloh Y menghendaki maka Alloh Y akan menunjukkan
orang-orang munafiq itu kepada Rosululloh r, akan tetapi Alloh Y tidak
melakukan hal itu agar mereka tertutupi dan dihukumi secara dzohir (yang
nampak) sedangkan rahasianya diserahkan kepada Alloh Y, namun Alloh Y
menunjukkan ciri-ciri mereka dari lisan mereka, akan nampak dari lisan
mereka ucapan yang menunjukkan maksud dan isi hati mereka.
Diriwayatkan dalam hadits Abu Mas’ud t bahwa Rosululloh r menyebutkan
secara langsung sekelompok dari kalangan kaum munafiqin :
خطبنا رسول الله صلى الله عليه و سلم خطبة فحمد الله وأثنى عليه ثم قال ان فيكم منافقين فمن سميت فليقم ثم قال قم يا فلان قم يا فلان قم يا فلان حتى سمى ستة وثلاثين رجلا ثم قال ان فيكم أو منكم فاتقوا الله
“Rosululloh r berkhutbah kepada kami dengan suatu khutbah, beliau memuji Alloh Y dan memujanya kemudian berkata “Sesungguhnya pada kalian ada kaum munafiqin, maka barangsiapa yang aku sebutkan namanya maka bangkitlah“, kemudian beliau berkata : “Bangkitlah kamu wahai fulan, bangkitlah kamu wahai fulan, bangkitlah kamu wahai fulan” sampai beliau menyebutkan nama 36 orang, kemudian beliau berkata : “Jika ada pada kalian atau dari kalian maka takutlah kepada Alloh”.([8])
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ (31)
31.
dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan
agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
Yaitu Alloh Y akan menguji kita dengan perintah dan larangan. Dan firman Alloh Y “agar Kami mengetahui”
bukan maknanya Alloh Y tidak mengetahui sebelum kejadian itu terjadi,
Alloh Y telah mengetahui hal itu semua sebelum terjadi, maka makna ayat
tadi adalah “sampai Alloh Y mengetahui atau melihat kejadiannya([9])”
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ (32)
32.
Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari
jalan Alloh serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka,
mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Alloh sedikitpun. Dan Alloh
akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka.
Alloh Y mengkhabarkan tentang orang-orang yang murtad dari iman dan
menghalangi manusia dari jalan Alloh Y setelah petunjuk itu jelas bagi
mereka, bahwa mereka itu tidak dapat memudharatkan Alloh Y, bahkan hal
itu hanya merugikan diri sendiri di hari kiamat kelak, Alloh Y tidak
memberi pahala atas amalan mereka yang telah lalu bahkan Alloh Y akan
menghapus semua amal kebaikan mereka yang telah lalu.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ (33)
33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rasul dan janganlah kalian membatalkan (pahala) amal-amal kalian.
Setelah Alloh Y menyebutkan keadaan orang-orang yang murtad, Alloh Y
memerintahkan kaum mu’minin agar taat kepada Alloh dan Rosul-Nya dan
jangan membatalkan amalannya dengan perbuatan murtad.
Imam Ibnu katsir menukilkan dari imam Muhammad bin Nasr dalam kitab
“As-Sholah” tentang sebab turunnya ayat ini dari Abul Aliyah beliau
berkata :
كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يرون أنه لا يضر مع (لا إله إلا الله) ذنب، كما لا ينفع مع الشرك عمل، فنزلت: {أَطِيعُوا اللهَ وأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ}، فخافوا أن يبطل الذنب العمل
“Dahulu
para sahabat memandang bahwa dosa tidak dapat memberi mudharat bersama
kalimat La ilaha illalloh sebgaimana amalan itu tidak dapat memberi
manfaat bersama kesyirikan kemudian turunlah ayat
{أَطِيعُوا اللهَ وأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ} maka mereka takut bahwa dosa itu akan
membatalkan amalan.([10])
membatalkan amalan.([10])
Dan dari Ibnu Umar t:
كنا معشر أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم نرى أنه ليس شيء من الحسنات إلا مقبول، حتى نزلت: { أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ } ، فقلنا: ما هذا الذي يبطل أعمالنا؟ فقلنا: الكبائر الموجبات والفواحش، حتى نزلت: { إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ } [ النساء : 48 ]، فلما نزلت كففنا عن القول في ذلك، فكنا نخاف على من أصاب الكبائر والفواحش، ونرجو لمن لم يصيبها
“Kami para sahabat Rosululloh r memandang bahwasannya tidak sedikitpun dari kebaikan itu melainkan diterima sampai turun ayat { أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ } maka kami berkata: “Apa ini yang membatalkan amalan kita?” Maka kami katakan: “Dosa-dosa besar yang mengharuskan dan perbuatan-perbuatan keji,” hingga turun ayat :
{ إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ }
dan
ketika telah turun ayat kamipun menahan diri dari membicarakan hal itu,
dan dulu kami takut atas orang yang melakukan dosa besar dan perbuatan
keji (batal amalannya) dan kami berharap untuk orang tidak melakukannya
(tidak batal amalannya)([11]).
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ (34)
34. Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Alloh kemudian mereka mati dalam Keadaan kafir, maka sekali-kali Alloh tidak akan memberi ampun kepada mereka.
Setelah Alloh Y melarang dari perbuatan murtad dan mengkhabarkan bahwa
Alloh Y akan membatalkan amalan mereka, Alloh Y menyebutkan akibatnya
bahwasannya orang-orang kafir dan yang menghalangi manusia dari jalan
Alloh Y kemudian mati dalam keadaan kafir maka Alloh Y tidak akan
mengampuni dosa mereka, sebagaimana Alloh Y berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
48.
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Alloh, Maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.
فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ (35)
35.
janganlah kalian lemah dan minta damai padahal kalianlah yang di atas
dan Alloh pun bersama kalian dan Dia sekali-kali tidak akan membatalkan
pahala amal-amal kalian.
Alloh Y melarang kaum muslimin untuk melemah dan meminta perdamaian
ketika kaum muslimin di atas kejayaan dan mengalahkan musuh, adapun jika
kaum muslimin masih lemah sedangkan kaum kafir mereka memiliki kekuatan
maka boleh saja meminta perdamaian jika sang pemimpin melihat ada
maslahatnya sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rosululloh r dengan
kaum Quroisy mekkah.
Kemudian Alloh Y memberi kabar gembira bahwa Alloh Y bersama kaum
mu’minin dan tidak akan membatalkan amalan mereka bahkan Alloh Y akan
memenuhu ganjaran pahalanya dan tidak menguranginya sedikitpun.
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ (36)
36.
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan
jika kamu beriman dan bertaqwa, Alloh akan memberikan pahala kepada
kalian dan Dia tidak akan meminta harta-harta kalian.
Alloh Y mengkhabarkan akan rendahnya dunia yang dia itu hanyalah
permainan belaka, dan barangsiapa yang bertaqwa maka Alloh Y akan
memberi ganjaran pahalanya, dan Alloh Y tidak akan meminta harta mereka
sedikitpun, karena Alloh Y maha kaya dan tidak butuh sesuatupun dari
hambanya, Alloh Y hanya mewajibkan zakat dan sedekah yang manfaatnya
akan kembali kepada manusia berupa ganjaran pahala yang diberikan Alloh
Yatas amalan itu, bukan kerena Alloh Y membutuhkan harta itu.
إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ (37)
37.
jika Dia meminta harta kepada kalian lalu mendesak kalian (supaya
memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan
kedengkianmu.
Benarlah apa yang dikatakan oleh Qotadah bahwa Alloh Y mengetahui bahwa
mengeluarkan harta itu adalah menampakkan kedengkian.
هَا أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ (38(
38. Ingatlah, kalian ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (harta kalian) pada jalan Alloh. Maka di antara kalian ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Alloh-lah yang Maha Kaya sedangkan kalianlah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kalian berpaling niscaya Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kalian ini.
Yaitu: orang-orang yang kikir ketika diseru untuk menafkahkan hartanya
di jalan Alloh Y, mereka itu hanyalah mengurangi pahala dari dirinya dan
akibatnya akan mengenai diri sendiri, Alloh Y maha kaya dari segalanya,
dan semua makhluk butuh kepada Alloh Y. Dan jika kalian berpaling dari
mentaati Alloh Y dan mengikuti syariatnya maka Alloh Y akan mengganti
kaum yang lain yang taat dan tunduk kepada Alloh Y dari selain kalian.
Diriwayatkan dari hadits Abu Huroiroh Y:
أن رسول الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم تلا هذه الآية ﴿وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ﴾ قالوا: يا رسول الله من هؤلاء الذين إن تولَّينا استبدلوا بنا، ثم لا يكونوا أمثالنا، فضرب على فخذ سلمان قال: هَذَا وَقَوْمُهُ، وَلَوْ كانَ الدِّينُ عِنْدَ الثُّرَيَّا لَتنَاولَهُ رِجالٌ مِنَ الفُرْسِ
“Bahwa Rosululloh membacakan ayat ini ﴿وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ﴾ para sahabat bertanya: “Wahai Rosululloh siapakah mereka itu yang apabila kami berpaling maka mereka itu menggantikan kami kemudian mereka tidak seperti kami?” Kemudian Rosululloh memukul pahanya Salman dan berkata : “Ini (Salman) dan kaumnya, seandainya agama itu di sisi Tsuroyya (nama bintang) maka para lelaki Faris (Persia) yang akan meraihnya”.([12])
Tidak ada komentar:
Posting Komentar