Kamis, 10 April 2014
(QS: Al-An'am Ayat: 42)
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang
sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)
kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah)
dengan tunduk merendahkan diri.
(QS: Al-An'am Ayat: 42)
(QS: Al-An'am Ayat: 42)
(QS: Al-An'am Ayat: 41)
بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ
(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan
bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan
kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah).
(QS: Al-An'am Ayat: 41)
(QS: Al-An'am Ayat: 41)
(QS: Al-An'am Ayat: 40)
قُلْ
أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ أَوْ أَتَتْكُمُ السَّاعَةُ
أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu,
atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain
Allah; jika kamu orang-orang yang benar!"
(QS: Al-An'am Ayat: 40)
(QS: Al-An'am Ayat: 40)
(QS: Al-An'am Ayat: 39)
وَالَّذِينَ
كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا صُمٌّ وَبُكْمٌ فِي الظُّلُمَاتِ ۗ مَنْ يَشَإِ
اللَّهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَشَأْ يَجْعَلْهُ عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan
berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah
(kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki
Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di
atas jalan yang lurus.
(QS: Al-An'am Ayat: 39)
(QS: Al-An'am Ayat: 39)
(QS: Al-An'am Ayat: 38)
وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا
أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ
إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan.
(QS: Al-An'am Ayat: 38)
(QS: Al-An'am Ayat: 38)
(QS: Al-An'am Ayat: 37)
وَقَالُوا
لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ ۚ قُلْ إِنَّ اللَّهَ
قَادِرٌ عَلَىٰ أَنْ يُنَزِّلَ آيَةً وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا
يَعْلَمُونَ
Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak
diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui".
(QS: Al-An'am Ayat: 37)
(QS: Al-An'am Ayat: 37)
(QS: Al-An'am Ayat: 36)
إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan
orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian
kepada-Nya-lah mereka dikembalikan.
(QS: Al-An'am Ayat: 36)
(QS: Al-An'am Ayat: 36)
(QS: Al-An'am Ayat: 35)
وَإِنْ
كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ
نَفَقًا فِي الْأَرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ فَتَأْتِيَهُمْ
بِآيَةٍ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَىٰ ۚ فَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika
kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat
mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah
menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk
sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil
(QS: Al-An'am Ayat: 35)
(QS: Al-An'am Ayat: 35)
(QS: Al-An'am Ayat: 34)
وَلَقَدْ
كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا
وَأُوذُوا حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ
اللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan
tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang
dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada
mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat
(janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian
dari berita rasul-rasul itu.
(QS: Al-An'am Ayat: 34)
(QS: Al-An'am Ayat: 34)
(QS: Al-An'am Ayat: 33)
قَدْ
نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ ۖ فَإِنَّهُمْ لَا
يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu
menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka
sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim
itu mengingkari ayat-ayat Allah.
(QS: Al-An'am Ayat: 33)
(QS: Al-An'am Ayat: 33)
(QS: Al-An'am Ayat: 32)
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
(QS: Al-An'am Ayat: 32)
(QS: Al-An'am Ayat: 32)
(QS: Al-An'am Ayat: 31)
قَدْ
خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ
السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا
فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ
مَا يَزِرُونَ
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka
dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan
tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap
kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di
atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.
(QS: Al-An'am Ayat: 31)
(QS: Al-An'am Ayat: 31)
(QS: Al-An'am Ayat: 30)
وَلَوْ
تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ قَالَ أَلَيْسَ هَٰذَا
بِالْحَقِّ ۚ قَالُوا بَلَىٰ وَرَبِّنَا ۚ قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ
بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya
(tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah:
"Bukankah (kebangkitan ini benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi
Tuhan kami". Berfirman Allah: "Karena itu rasakanlah azab ini,
disebabkan kamu mengingkari(nya)".
(QS: Al-An'am Ayat: 30)
(QS: Al-An'am Ayat: 30)
(QS: Al-An'am Ayat: 29)
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita
di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan".
(QS: Al-An'am Ayat: 29)
(QS: Al-An'am Ayat: 29)
(QS: Al-An'am Ayat: 28)
بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu
selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia,
tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang
mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.
(QS: Al-An'am Ayat: 28)
(QS: Al-An'am Ayat: 28)
(QS: Al-An'am Ayat: 27)
وَلَوْ
تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ
وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka,
lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak
mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang
beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
(QS: Al-An'am Ayat: 27)
(QS: Al-An'am Ayat: 27)
(QS: Al-An'am Ayat: 26)
وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ ۖ وَإِنْ يُهْلِكُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka
sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan
diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.
(QS: Al-An'am Ayat: 26)
(QS: Al-An'am Ayat: 26)
(QS: Al-An'am Ayat: 25)
وَمِنْهُمْ
مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً
أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ
لَا يُؤْمِنُوا بِهَا ۚ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ
الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal
Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka
tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan
jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau
beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk
membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain
hanyalah dongengan orang-orang dahulu".
(QS: Al-An'am Ayat: 25)
(QS: Al-An'am Ayat: 25)
(QS: Al-An'am Ayat: 24)
انْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan
hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka
ada-adakan.
(QS: Al-An'am Ayat: 24)
(QS: Al-An'am Ayat: 24)
(QS: Al-An'am Ayat: 23)
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ
Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah".
(QS: Al-An'am Ayat: 23)
(QS: Al-An'am Ayat: 23)
(QS: Al-An'am Ayat: 22)
وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya
kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?".
(QS: Al-An'am Ayat: 22)
(QS: Al-An'am Ayat: 22)
(QS: Al-An'am Ayat: 21)
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu
kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya
orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
(QS: Al-An'am Ayat: 21)
(QS: Al-An'am Ayat: 21)
(QS: Al-An'am Ayat: 20)
الَّذِينَ
آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ ۘ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya
(Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang
yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).
(QS: Al-An'am Ayat: 20)
(QS: Al-An'am Ayat: 20)
(QS: Al-An'am Ayat: 19)
قُلْ
أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي
وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ
وَمَنْ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً
أُخْرَىٰ ۚ قُلْ لَا أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ
وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah:
"Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini
diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu
dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah
sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?"
Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang
kamu persekutukan (dengan Allah)".
(QS: Al-An'am Ayat: 19)
(QS: Al-An'am Ayat: 19)
(QS: Al-An'am Ayat: 18)
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
(QS: Al-An'am Ayat: 18)
(QS: Al-An'am Ayat: 18)
(QS: Al-An'am Ayat: 17)
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada
yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan
kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
(QS: Al-An'am Ayat: 17)
(QS: Al-An'am Ayat: 17)
(QS: Al-An'am Ayat: 16)
مَنْ يُصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمَهُ ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka
sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah
keberuntungan yang nyata.
(QS: Al-An'am Ayat: 16)
(QS: Al-An'am Ayat: 16)
(QS: Al-An'am Ayat: 15)
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku".
(QS: Al-An'am Ayat: 15)
(QS: Al-An'am Ayat: 15)
(QS: Al-An'am Ayat: 14)
قُلْ
أَغَيْرَ اللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ
أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang
menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi
makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi
orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan
sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik".
(QS: Al-An'am Ayat: 14)
(QS: Al-An'am Ayat: 14)
(QS: Al-An'am Ayat: 13)
وَلَهُ مَا سَكَنَ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS: Al-An'am Ayat: 13)
(QS: Al-An'am Ayat: 13)
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
قُلْ
لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ
نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا
رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi".
Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih
sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak
beriman.
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
(QS: Al-An'am Ayat: 11)
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu".
(QS: Al-An'am Ayat: 11)
(QS: Al-An'am Ayat: 11)
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka
turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan
(azab) olok-olokan mereka.
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia
seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki),
tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan
atas diri mereka sendiri.
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
وَقَالُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنْزَلْنَا مَلَكًا لَقُضِيَ الْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُونَ
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad)
malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah
selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
(QS: Al-An'am Ayat: 7)
وَلَوْ
نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ
لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka
dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang
kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
(QS: Al-An'am Ayat: 7)
(QS: Al-An'am Ayat: 7)
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
أَلَمْ
يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي
الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ
مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ
فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا
آخَرِينَ
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami
binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami
berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan
Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah
mereka generasi yang lain.
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
(QS: Al-An'am Ayat: 5)
قَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Quran) tatkala sampai
kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari)
berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
(QS: Al-An'am Ayat: 5)
(QS: Al-An'am Ayat: 5)
(QS: Al-An'am Ayat: 4)
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ
Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka,
melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
(QS: Al-An'am Ayat: 4)
(QS: Al-An'am Ayat: 4)
(QS: Al-An'am Ayat: 3)
وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ
Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia
mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan
mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.
(QS: Al-An'am Ayat: 3)
(QS: Al-An'am Ayat: 3)
(QS: Al-An'am Ayat: 2)
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ۖ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal
(kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia
sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang
berbangkit itu).
(QS: Al-An'am Ayat: 2)
(QS: Al-An'am Ayat: 2)
(QS: Al-An'am Ayat: 1)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ
الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ
يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
(QS: Al-An'am Ayat: 1)
(QS: Al-An'am Ayat: 1)
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
قُلْ
لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ
نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا
رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi".
Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih
sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak
beriman.
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
(QS: Al-An'am Ayat: 12)
(QS: Al-An'am Ayat: 11)
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu".
(QS: Al-An'am Ayat: 11)
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka
turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan
(azab) olok-olokan mereka.
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
(QS: Al-An'am Ayat: 10)
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia
seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki),
tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan
atas diri mereka sendiri.
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
(QS: Al-An'am Ayat: 9)
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
Quran Surat Al-An'am Terdiri dari 165 Ayat, Termasuk surat Makkiyah ,
Surat ini di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekah sebelum hijrah ke Madinah
وَقَالُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنْزَلْنَا مَلَكًا لَقُضِيَ الْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُونَ
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad)
malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah
selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
(QS: Al-An'am Ayat: 8)
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
Quran Surat Al-An'am Terdiri dari 165 Ayat, Termasuk surat Makkiyah ,
Surat ini di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekah sebelum hijrah ke Madinah
أَلَمْ
يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي
الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ
مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ
فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا
آخَرِينَ
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami
binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami
berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan
Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah
mereka generasi yang lain.
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
(QS: Al-An'am Ayat: 6)
Rabu, 09 April 2014
Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Pertemuan Dua Lautan
Seorang Oceanografer berkebangsaan Prancis, Jaques Yves Cousteau, telah
mengungkap pertemuan dua laut yang tidak bercampur. Ia meneliti
pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania yang tidak bercampur satu
dengan yang lain.
Penelitian ini dilakukannya ketika melakukan eksplorasi di bawah laut. Ia menemui kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. ''Seolah-olah ada dinding yang membatasi kedua aliran air itu,'' ujarnya Cousteau.
Sang ilmuwan pun mencoba mempelajari ilmu kelautan untuk memecahkan misteri tentang fenomena ganjil tersebut, namun tak pernah membuahkan hasil. Ia pun menceritakan hal ganjil itu kepada seorang profesor Muslim. Terkejutlah Cousteau ketika sang profesor Muslim menceritakan bahwa fenomena itu telah dijelaskan Alquran 14 abad silam.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar-Rahman:19-20)
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al Furqan:53).
Terpesonalah Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu. Kekagumannya terhadap ayat suci Alquran itu melebihi kekagumannya akan pemandangan laut dalam yang pernah dilihatnya.
Menurut dia, mustahil jika Alquran disusun oleh Muhammad SAW. Sebab, pada zaman itu belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Costeau pun dikabarkan masuk Islam secara diam-diam, atas kekagumannya pada Alquran yang mengungkapkan fenomena alam ini.
Jaques Cousteau meninggal Rabu 25 Juni 1997. Sayangnya, dengan kerahasian Islamnya, banyak orang terdekatnya yang tidak tahu. Ia dikabarkan dimakamkan di Katedral Notre Dame di Paris.
Inilah video kemukjizatan Alquran itu:
http://www.youtube.com/watch?v=WzbiRqpaIAg&feature=related
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kebenaran
Islam dan kesalahan agama non Islam tambah tahun tambah terkuak, bukan
tambah terselinap. Begitu juga kebenaran Quran dan kesalahan kitab Injil
atau buku – buku yang lain. Hal itu menunjukkan bahwa Al Quran adalah
bukan buatan manusia tapi buatan Allah dan manusia tidak mampu membuat
buku tandingannya sekalipun mereka bersatu untuk membuatnya. Ingat saja
firmanNya:
قُلْ
لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ
هَذَا الْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian
yang lain".[1]
Tiadakekeliruan di dalamnya sebagaimana ayat :
لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Yang
tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun
dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji.[2]
Segala sesuatu telah di jelaskan dalam al Qur`an sebagaimana ayat :
وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا
أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ
إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ(38)
Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan.[3]
Tidak akan mengalami perobahan sebagaimana kitab sebelumnya , dalilnya ;
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.[4]
Hati tergetar bila dibaca sebagaimana ayat :
اللَّهُ
نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ
مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ
وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ
مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang
serupa ( ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan
kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa
yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk
baginya.[5]
Al quran adalah peringatan bagi orang – orang mukmin sebagaimana ayat :
كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
Ini
adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada
kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan
dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang beriman.[6]
Berpegangan kepada Al quran berpegangan kepada bukti yang nyata sebagaimana ayat :
أَفَمَنْ
كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ
قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ
وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلَا تَكُ
فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ(17)
Apakah
(orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang mempunyai bukti
yang nyata (Al Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang
saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Qur'an itu telah ada kitab
Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al
Qur'an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur'an, maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al
Qur'an itu. Sesungguhnya (Al Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu,
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.[7]
Al Quran penunjuk jalan yang lurus .
الر
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Alif,
laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji.[8]
Galilah ilmu al Quran dan itulah perintah penciptamu sebagaimana ayat :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini
adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran.[9]
Al quran adalah agung dan mulia sebagaimana ayat :
بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَجِيدٌ(21)فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.[10]
Selasa, 08 April 2014
Samudra Al Fatihah (1)
Isi buku Samudra Al Fatihah cukup menarik karena menguraikan kandungan isi dari
Surah Al Fatihah secara dalam dengan disertai surah-surah Al Quran dan
hadist-hadist (cerita Nabi Muhammad s.a.w) yang menguatkan.Dengan membaca buku ini kita (pembaca) dibawa untuk menjelajahi samudra Al
Fatihah yang maha dalam dan maha luas. Dengan harapan dapat menambah iman dan
khusyu’ kita terhadap semua persoalan yang dikandungnya.
Mengapa Surah Al Fatihah? Kita mengetahui bahwa belum sah sholat seseorang jika
belum membaca surah Al Fatihah. Tentunya hal ini menyiratkan betapa agung dan
hebatnya isi dari surah al Fatihah.
Diterangkan dalam buku ini bahwa Al Fatehah merupakan kesimpulan dari seluruh
isi Al Quran atau kesimpulan dari seluruh kitab-kitab suci atau kesimpulan dari
ajaran semua agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad
saw. Sebab itu pula , Surah ini dinamakan Al Fatihah (pembuka), atau ummul
kitab (Induk Kitab).
Keistimewaan surah Al Fatihah Paling Besar (A’zham)
”Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.: Ya Rasulullah, Engkau
mengatakan akan mengajarkan kepadaku sebesar-besarnya surah dalam Al Quran?”. Berkata Rasulullah
saw: ya, Alhamdulillahi Rabbil Aalamin (dan seterusnya), 7 ayat yang
berulang-ulang, dan itulah al Quran al Azhiim yang telah disampaikan kepadaku.”
(dirawayatkan leh Al Bukhari, Abu Dawud, an Nasa’i, Ibnu Majah dan al Waqidi
dari berbagai sumber)
Tak ada samanya dalam Taurat, Injil, Zabur dan
Al Quran.
Diriwayatkan dari Ali Bin Abu Talib r.a
bahwa Rasulullah s.a.w berkata”Siapa yang membaca Faithatul-Kitab (al
Fatihah), maka seakan-akan dia telah
membaca Taurat, Injil, Zabur dan al Furqan (Al Quran)”
Hanya kepada Muhammad s.a.w diturunkan
Diriwayatkan oleh Muslim dan an Nasa’i, dari ibnu Abbas r.a. katanya ”Jibril berkata kepada Muhammad s.a.w, pada saat beliau mendengar suatu bunyi dari atas: ”Bahwa telah terbuka sebuah pintu di langit dan tak pernah pintu itu terbuka sebelum ini, dari pintu itu turunlah seorang Malaikat dan langsung menuju kepada Rasulullah dan berkata” Bergembiralah engkau Muhammad mendapat 2 cahaya yang tak pernah kedua cahaya itu diberikan kepada Nabi yang manapun sebelum engkau, kedua cahaya itu adalah Fatihatul Kitab dan beberapa ayat di akhir Surah Al Baqarah, setiap huruf engkau baca dari keduanya pasti engkau mendapatkannya”
Langsung mendapat jawaban dari Allah swt.
”Siapa yang membaca Surah Al Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah” (diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Diriwayatkan oleh Muslim dan an Nasa’i, dari ibnu Abbas r.a. katanya ”Jibril berkata kepada Muhammad s.a.w, pada saat beliau mendengar suatu bunyi dari atas: ”Bahwa telah terbuka sebuah pintu di langit dan tak pernah pintu itu terbuka sebelum ini, dari pintu itu turunlah seorang Malaikat dan langsung menuju kepada Rasulullah dan berkata” Bergembiralah engkau Muhammad mendapat 2 cahaya yang tak pernah kedua cahaya itu diberikan kepada Nabi yang manapun sebelum engkau, kedua cahaya itu adalah Fatihatul Kitab dan beberapa ayat di akhir Surah Al Baqarah, setiap huruf engkau baca dari keduanya pasti engkau mendapatkannya”
Langsung mendapat jawaban dari Allah swt.
”Siapa yang membaca Surah Al Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah” (diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Aman dari Segala Bahaya
Diriwayatkan oleh al Buzar dari Anas r.a. : Berkata Rasulullah s.a.w: ”Bila engkau baca al Fatihah dan Qul Huwwallahu Ahad maka amanlah engkau dari segala sesuatu, kecuali dari maut”
Diriwayatkan oleh al Buzar dari Anas r.a. : Berkata Rasulullah s.a.w: ”Bila engkau baca al Fatihah dan Qul Huwwallahu Ahad maka amanlah engkau dari segala sesuatu, kecuali dari maut”
Langsung dari Arasy
Dirawayatkan oleh al Hakim di dalam al Mustadrak dari Ma’qal bin Yasaar
r.a.: Telah berkata Rasulullah s.a.w: ”Amalkanlah segala apa yang tersebut di
dalam Al Quran, halalkanlah apa yang dihalalkannya, haramkanlah apa yang
diharamkannya, dan patuhilah ia, jangan sekali-kali engkau ingkari dan ragukan,
... sesungguhnya al Quran itu Pemberi Syafaat, sesuatu yang tak pandai bicara
tetapi membawa kebenaran dan kepadaku diberikan Allah surah Al Baqarah dari
Zikir Pertama .... dan diberikan kepadaku Surah Al Fatihah langsung dari Arasy”
arti kata Arasy menurut istilah bahasa adalah singgasana raja. (yakni
Allah Yang Maha Penyayang).
Sebagai obat
”Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penawar obat bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)
” Dan kami turunkan dari Al Quran sesuatu yang jadi
obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bagi orang-orang yang zhalim
tetap merugi” (Al Isra: 82)
”Katakanlah al Quran itu sebagai petunjuk dan penawar (obat) bagi orang-orang yang beriman (Fusshilat: 44)
Samudra Al Fatihah (2)
Samudra Al Fatihah (2)
Keutamaan Basmalah (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim)
Keutamaan Basmalah (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim)
Didalamnya terdapat 3 Nama yang terbesar
dari Nama-Nama Allah yaitu:Allah, Ar Rahmaan dan Ar Rahiim, karena itu
Rasulullah s.a.w menamakan al Ismul
A’zham yaitu Nama Teragung dari Allah s.w.t.
Dalam buku ini banyak sekali riwayat Nabi yang membahas keutamaan membaca
Basmalah, diataranya:
Diriwayatkan oleh Imam Abdur Rahman bin Abu Hatim, berasal dari Ibnu Abbas,
bahwa Usman bin Affan bertanya kepada Rasullullah tentang kalimah basmalah,
lalu Rasulullah s.a.w menjawab:”Ia adalah salah satu dari nama-nama Allah.
Begitu dekatnya Bismillah ini dengan Nama Allah yang Teragung seperti dekatnya
biji mata hitam dengan biji mata yang putih.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang berasal dari Abu Buraidah bahwa
Rasulullah s.a.w bersabda: ”Diturunkan kepadaku satu ayat yang tak pernah
diturunkan kepada salah seorang Nabi, selain Nabi Sulaiman bin Dawud dan saya
sendiri, yaitu ayat Bismillahir Rahmaanir Rahiim”Dirawayatkan oleh Ibnu Hibbaan, sabda Rasulullah s.a.w:
”Setiap pekerjaan (urusan) yang penting yang tidak dimulai dengan menyebut:
Bismillaahir Rahmaanir-Rahiim, maka pekerjaan (urusan) itu akan pincang”
Tafsir Alhamdulillahir Rabbil Al Amiin (ayat ke 1 dalam surah Al Fatihah)
Al’aalamiin (Alam Semesta) Sehebat apapun ilmu pengetahuan yang telah dicapai manusia saat ini, namun masih sedikit sekali dibandingkan dengan besar dan luasnya alam semesta raya.
Firman Allah : ”Dan tidaklah diberikan pengetahuan kepada kamu kecuali
sedikit.” (al Isra: 85).”Katakanlah (hai Muhammad), bahwa sesungguhnya pengetahuan (yang sempurna)
hanya pada Allah, sedang aku ini hanya pemberi peringatan yang nyata.” (al
Mulk:26)
Begitu sedikit pengetahuan manusia tentang alam semesta ini, lebih sedikit lagi
pengetahuan manusia tentang akhira. Nabi Muhammad s.a.w. berkata kepada salah
seorang sahabat:”Bila engkau masukkan sebelah tanganmu ke dalam laut, lalu
engkau angkatlah tangan itu kembali, maka ari yang melekat pada tangan itulah
pengetahuan dunia, dan air laut yang tertinggal di samudera ialah pengetahuan
tentang akhirat”.
Didalam buku ini banyak diceritakan bagaimana indah dan luasnya alam semesta
alam raya ini, terlebih keindahan alam di malam yang terang dan cerah.
Dijelaskan dalam surat
Al Quran mengenai hal ini, seperti Al Mulk:1-5, al Waqi’ah:75-76, al Mu’min:57
dan masih banyak lagi.
Kekaguman kita terhadap kehebatan dan kebesaran alam semesta, dan kemudian akan
lebih kagum lagi terhadap kehebatan dan kebesaran Allah yang menciptakannya.
Dalam surat al
Kahfi: 109: ”Sekiranya laut dijadikan tinta untuk menuliskan kalimah-kalimah
Allah, sungguh akan keringlah lautan sebelum habis kalimah-kalimah Allah,
sekalipun ditambah sebanyak itu lagi.”
Rabbil’Aalamiin
Firman Allah: ”Sesungguhnya di dalam pergiliran malam dan siang, dan
kapal-kapal yang berlayar di atas samudera membawa apa-apa yang berguna bagi
manusia dan apa-apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, sehingga
dengan air itu menjadi hiduplah bumi yang mulanya mati, lalu hidup berkeliaran
di atasnya segala macam binatang, berhembusnya angin dan awan antara langit dan
bumi, semua itu adalah menjadi ayat-ayat atau tanda-tanda bagi orang yang
berakal (berfikir) .” (Al Baqarah:164).
Jadi seluruh kejadian dibumi ini, disamping diambil manfaatnya untuk hidup,
dapat pula dijadikan bukti dan tanda tentang wujud kekuasaan dan kemurahan
Allah, untuk pendorong agar kita selamanya hidup di dalam mengingat Allah,
mensyukuri nikmat Allah dan mentaati segala perintah Allah.
Alhamdulillah
Ucapan atau kalimah yang menunjukkan rasa syukur terimakasih, kasih sayang, cinta, hormat, khidmat, lega dan bangga terhadap Allah. . Dari segala macam bentuk susunan kalimah yang berisi pujaan dan pujian yang dihadapkan manusia kepada Allah, Allah memilih satu yang paling Allah senangi, nyaitu Alhamdulillahi Rabbil ’aalamiin.
Ucapan atau kalimah yang menunjukkan rasa syukur terimakasih, kasih sayang, cinta, hormat, khidmat, lega dan bangga terhadap Allah. . Dari segala macam bentuk susunan kalimah yang berisi pujaan dan pujian yang dihadapkan manusia kepada Allah, Allah memilih satu yang paling Allah senangi, nyaitu Alhamdulillahi Rabbil ’aalamiin.
Sabda Rasulullah s.a.w:
” Zikir paling utama ialah kalimah laa Ilaaha Illallaah, dan doa paling utama ialah kalimah "Alhamdulillaahi”Kalimah hamdalah berarti berdoa. Syaratnya ialah agar hati setiap orang yang menyebutnya harus ingat dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan dan mendengarkannya.
” Zikir paling utama ialah kalimah laa Ilaaha Illallaah, dan doa paling utama ialah kalimah "Alhamdulillaahi”Kalimah hamdalah berarti berdoa. Syaratnya ialah agar hati setiap orang yang menyebutnya harus ingat dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan dan mendengarkannya.
Diriwayatkan oleh Imam al Qurthuby di dalam tafsiran dan di dalam kitab
Nawadirul Ushul, dari Anas r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
”Sekiranya dunia dan seluruh harta kekayaan yang berada di atasnya diserahkan
ke tangan seorang dari umatku, lalu orang itu berkata: ”Alhamdulillah”, sungguh
ucapan ”Alhamdulillah” itu lebih berharga dari seluruh harta kekayaan itu.”
Samudra Al Fatihah (3)
Tafsir ar Rahmaan ar Rahiim (ayat ke 2 dalam surah Al Fatihah)
Rahim atau Rahmat mempunyai arti yang sama yaitu: pemberi Rahmat atau Maha
Pengasih, Maha Penyayang.
Rahmat Dunia
Rahmat Alam
Diterangkan oleh banyak surah-surah dalam Al Quran, beberapanya antara lain:
Firman Allah:”Dan kami jadikan dari tiap-tiap sesuatu yang hidup, apakah kamu tetap tidak mau beriman?” (al Anbiya:30)
”Engkau lihat bumi itu kering tetapi apabila Kami turunkan atasnya air, lalu ia menjadi mekar dan segar (lunak dan subur), dan dapat menumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang menarik hati.” (al Haj:5).
Rahmat Dunia
Rahmat Alam
Diterangkan oleh banyak surah-surah dalam Al Quran, beberapanya antara lain:
Firman Allah:”Dan kami jadikan dari tiap-tiap sesuatu yang hidup, apakah kamu tetap tidak mau beriman?” (al Anbiya:30)
”Engkau lihat bumi itu kering tetapi apabila Kami turunkan atasnya air, lalu ia menjadi mekar dan segar (lunak dan subur), dan dapat menumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang menarik hati.” (al Haj:5).
Segala sesuatu tentang alam yang luas ini, kita akan kagum memikirkan kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang menciptakan dan mengaturnya. (Dalam surah al A’raf:53, al Mu’minun:14)
Rahmat Kesehatan Jasmani dan Rohani
Selain nikmat alam semesta, rahmat Allah yang sangat bernilai adalah kesehatan jasmani dan rohani. Sabda Rasulullah s.a.w:”Siapa yang sehat badannya, senang hatinya (sehat rohaninya), dirumahnya ada makanan buat sehari, maka seakan-akan seluruh dunia ini berada dalam genggamannya.”Mintalah kepada Allah akan keyakinan (agama yang benar) dan kesehatan, karena sesungungnya tidak ada sesuatu sesudah keyakinan yang lebih berharga daripada kesehatan”.
Selain nikmat alam semesta, rahmat Allah yang sangat bernilai adalah kesehatan jasmani dan rohani. Sabda Rasulullah s.a.w:”Siapa yang sehat badannya, senang hatinya (sehat rohaninya), dirumahnya ada makanan buat sehari, maka seakan-akan seluruh dunia ini berada dalam genggamannya.”Mintalah kepada Allah akan keyakinan (agama yang benar) dan kesehatan, karena sesungungnya tidak ada sesuatu sesudah keyakinan yang lebih berharga daripada kesehatan”.
Rahmat Islam dan Iman
Rahmat terbesar yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Sungguh beruntung sekali orang yang telah menerima dan merasa memiliki Islam dan Iman itu di dadanya.
Sabda Rasulullah s.a.w: ”Beruntung orang yang telah meilhat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku.”
Dijelaskan pula dalam surah al Baqarah 132-136 dan 140, tentang hal ini.
Rahmat terbesar yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Sungguh beruntung sekali orang yang telah menerima dan merasa memiliki Islam dan Iman itu di dadanya.
Sabda Rasulullah s.a.w: ”Beruntung orang yang telah meilhat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku.”
Dijelaskan pula dalam surah al Baqarah 132-136 dan 140, tentang hal ini.
Rahmat Akhirat
Seluruh rahmat dan nikmat yang dituangkan Allah di permukaan bumi ini adalah sebahagian kecil dari rahmat Allah yang amat besar.”
Seluruh rahmat dan nikmat yang dituangkan Allah di permukaan bumi ini adalah sebahagian kecil dari rahmat Allah yang amat besar.”
Firman Allah:”Katakanlah (hai Muhammad): Harta benda (kesenangan) dunia ini
sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang yang taqwa, dimana mereka tidak
akan dianiaya (dirugikan) sekalipun sedikit.” (an Nisa:77)
Sabda Rasulullah s.a.w: ”Sejelek-jelek kedudukan manusia pada sisi Allah di hari kiamat ialah seorang yang mengorbankan akhiratnya untuk dunia lainnya”.
Ar Rahmaan berarti Allah Pemegang Kunci Rahmat Dunia , Ar Rahiim berarti Allah
Pemegang Kunci Rahmat Akhirat. Menurut Hadis, Rasulullah s.a.w apabila berdoa
paling sering menyeru dengan seruan: Ya Rahmaan Ya Rahiim.
Tafsir Maaliki Yawmiddin (ayat ke 3 dalam surah Al Fatihah)
Yang memiliki Hari Pembalasan”.
Dalam banyak ayat Al Quran dan Hadis, Allah dan RasulNya menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang amat kecil artinya, amat terbatas waktunya. Penghidupan di dunia ini adalah ibarat setetes air, sedang penghidupan Akhirat adalah ibarat samudra luas.
Tafsir Maaliki Yawmiddin (ayat ke 3 dalam surah Al Fatihah)
Yang memiliki Hari Pembalasan”.
Dalam banyak ayat Al Quran dan Hadis, Allah dan RasulNya menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang amat kecil artinya, amat terbatas waktunya. Penghidupan di dunia ini adalah ibarat setetes air, sedang penghidupan Akhirat adalah ibarat samudra luas.
Dalam buku Samudra Al Fatihah (Bey Arifin), bab ini menjelaskan bahwa hal yang paling menakjubkan pada manusia, bukanlah jasmani atau tubuhnya tetapi rohaninya. Namun segala sesuatu yang gaib yang diciptakan oleh Allah hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. ”Mereka bertanya kepada engkau tentang Roh. Katakanlah: Roh itu adalah rahasia Tuhanku. Dan tidaklah diberikan ilmu pengetahuan kepadamu kecuali sedikit saja.” (al Isra:85)
Tetapi kita sebagai orang yang ber Iman, harus percaya bahwa ada kehidupan sesudah mati, kehidupan kekal dan abadi roh manusi di alam barzakh dan alam akhirat.
Pesan yang disampaikan adalah: Hindarkan dirimu dari sesal kemudian yang tak berguna.
Dijelaskan dalam Kitab suci al Quran dan Hadis Nabi Muhammad s.a.w. Diantaranya: Surah as Sajdah 11-12 dan Surah az Zumar 58-59.
Untuk menghindarkan diri dari sesalan yang berkepanjangan, dalam surah az Zumar 54-55 dijelaskan: Dan kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada Nya sebelum datang kepadamu azab itu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi (54). Turutlah sebaik-baiknya (agama) yang diturunkan kepadamu dari Tuhan kamu, sebelum datang kepadamu azab dengan tiba-tiba, sedangkan kamu tidak sadar (55).
Dalam bab ini (Buku Samudra Al Fatihah oleh Bey Arifin), Penulis juga
menjelaskan secara detail, tentang tahapan-tahapan kehidupan setelah mati
disertai kajian yang tertuang dalam Al Quran dan Hadis.
Dan dalam kesimpulan bab ini, diuraikan tentang surah Al Waqi’ah tentang kejadian besar yaitu Kejadian Kiamat. Diterangkan pula dalam hadis, bahwa bagi siapa yang sering membaca surah ini akan mengakibatkan ketenangan hati dan jiwa menghadapi segala kemungkinan dalam hidup dan mati.
Dan dalam kesimpulan bab ini, diuraikan tentang surah Al Waqi’ah tentang kejadian besar yaitu Kejadian Kiamat. Diterangkan pula dalam hadis, bahwa bagi siapa yang sering membaca surah ini akan mengakibatkan ketenangan hati dan jiwa menghadapi segala kemungkinan dalam hidup dan mati.
Samudra Al Fatihah (4)
Tafsir Iyyaka Na’budu wa Iyyaka
Nasta’iin (ayat ke 4 dalam surah Al Fatihah)
Engkaulah yang kami sembah dan Engkaulah yang kami minta pertolongan
Diterangkan dalam buku ini bahwa Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Ayat ini
terletak persis ditengah. Tiga ayat sebelumnya untuk Allah, sedangkan tiga ayat
sesudahnya untuk manusia (Hamba Allah).
Iyyaka Na’budu artinya: Engkaulah yang kami sembah. Hanya untuk engkau sajalah kami beribadah. Tidak ada selain Engkau yang kami sembah, yang kami puja.
Iyyaka Na’budu artinya: Engkaulah yang kami sembah. Hanya untuk engkau sajalah kami beribadah. Tidak ada selain Engkau yang kami sembah, yang kami puja.
Iyyaka Nasta’iin artinya: Engkaulah yang kami mintai pertolongan. Hanya kepada
Engkau sajalah kami minta bantuan, perlindungan, mohon rejeki, mohon
keselamatan dll.
Ayat ini mengandung 2 persoalan pokok yaitu Ibadah dan Do’a.Ibadah terhimpun dalam 2 hal yaitu Cinta (hubb) dan Tunduk (Khudhu). Dan cinta
serta tunduk ditujukan hanya kepada satu zat yaitu Allah semata. Ini yang
dinamakan Tauhid.” Bila kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan mereka? Mereka
akan menjawab: Allah” (ad Dukhan: 87)
Berdoa (Isti’anah) terhimpun dalam 2 hal yaitu: berserah diri (tsiqah) dan
menggantungkan harapan (i’timad). Dan 2 hal initercakup
dalam satu kata yaitu Tawakal. Tawakal inilah yangmenjadi pengertian yang
sedalam-dalamnya dari ayat ”iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”. Dijelaskan
tentang hal ini dalam Al Quran surah: Hud:88, 123 dan al Mumtahanah:4 dan 8-9
Syarat-syarat beribadah dan berdoa kepada Allah s.w.t juga dijelaskan dalam buku ini, akan dikutip pada bagian lain.
Syarat-syarat beribadah dan berdoa kepada Allah s.w.t juga dijelaskan dalam buku ini, akan dikutip pada bagian lain.
Tafsir Ihdinash-shiraathal-mustaqiim (ayat ke 5 dalam surat Al Fatihah)
Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.
Shiraathal-Mustaqiim artinya jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa kepada kebahagiaan dan keberuntungan, di dalam hidup di dunia dan lebih-lebih di dalam hidup di akhirat nanti.
Rasulullah s.a.w menasehatkan kepada ummat beliau, agar sebanyak-banyaknya minta pertolongan atau berdoa kepada Allah. Mintalah kepada Allah segala perkara dari yang besar hingga yang sekecil-kecilnya.
Diantara berjuta-juta perkara besar dan kecil yang kita butuhkan maka
Shiraathal mustaqiim adalah yang paling penting, paling besar dan paling mahal
harganya dalam hidup manusia di dunia ini
Allah berfirman dalam surat terakhir an Naba:”Kami memperingatkan kamu akan kesengsaraan yang sudah dekat waktunya, di hari manusia akan melihat segala kesalahan yang pernah dilakukan dan orang kafir akan mengeluh: Alangkah baiknya kalau aku dahulunya menjadi tanah saja.”
Sebab itu hal yang pertama kita mohon dan minta kepada Allah
Allah berfirman dalam surat terakhir an Naba:”Kami memperingatkan kamu akan kesengsaraan yang sudah dekat waktunya, di hari manusia akan melihat segala kesalahan yang pernah dilakukan dan orang kafir akan mengeluh: Alangkah baiknya kalau aku dahulunya menjadi tanah saja.”
Sebab itu hal yang pertama kita mohon dan minta kepada Allah
adalah agar kita ditunjuki jalan yang lurus, benar,
kepercayaan dan agama yang benar.
Tafsir Shiraathal-ladzina An’amta ’Alaihim (ayat ke 6 dalam surat Al Fatihah
Tafsir Shiraathal-ladzina An’amta ’Alaihim (ayat ke 6 dalam surat Al Fatihah
Yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat atas
mereka
Ditegaskan dalam ayat ini, yang dimaksud Allah jalan yang lu
Ditegaskan dalam ayat ini, yang dimaksud Allah jalan yang lu
rus adalah jalan yang ditempuh, dijalani atau digariskan
oleh orang-orang yang telah mendapat nikmat dari Allah.
Orang-orang yang mendapat nikmat yang dimaksud adalah Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, atau orang yang bukan Nabi dan Rasul, tetapi mempunyai kepercayaan yang sama dengan pendapat atau kepercayaan Nabi dan Rasul.
Firman Allah:”Dan sesungguhnya Kami sudah mengutus pada tiap-tiap ummat seorang Rasul (yang memerintahkan/mengajarkan): Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhi berhala-berhala. Tetapi di antara mereka manusia ada yang mengikuti petunjuk Allah dan adapula yang tetap atas kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi, lihatlah bagaimana kesudahannya orang-orang yang mendustakan itu.” (an Nahl:36)
Orang-orang yang mendapat nikmat yang dimaksud adalah Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, atau orang yang bukan Nabi dan Rasul, tetapi mempunyai kepercayaan yang sama dengan pendapat atau kepercayaan Nabi dan Rasul.
Firman Allah:”Dan sesungguhnya Kami sudah mengutus pada tiap-tiap ummat seorang Rasul (yang memerintahkan/mengajarkan): Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhi berhala-berhala. Tetapi di antara mereka manusia ada yang mengikuti petunjuk Allah dan adapula yang tetap atas kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi, lihatlah bagaimana kesudahannya orang-orang yang mendustakan itu.” (an Nahl:36)
Manusia yang menerima dan beriman dengan risalah yang dibawa Nabi-Nabi dan Rasul adalah manusia yang paling berun
Dalam bab ini, diuraikan tentang perjuangan dan keistimewaan Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul penutup serta syariat dan ajarannya meliputi ajaran seluruh Nabi-Nabi dan Rasul. Kitab suci Al Quran adalah kesimpulan dari seluruh kitab-kitab suci yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w Firman Allah:”Tidaklah Muhammad s.a.w itu bapak seorang dari laki-laki kamu, tetapi ia adalah pesuruh Allah dan penutup segala Nabi.” (al Ahzab:40)
Dan pada akhir Bab ini diulas kembali, sabda Rasulullah s.a.w: ”Beruntung orang yang telah melihat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku.
Tafsir Ghairil-maghdhuubi ’Alaihim wa ladh-Dhaalliin (ayat ke 7 dalam surat Al Fatihah)
Bukan mereka yang dimurkai atas mereka dan bukan pula mereka yang sesat
Dalam bab ini banyak sekali mengulas ayat-ayat Al Quran tentang golongan orang-orang yang dimurkai Allah dan golongan orang-orang yang sesat. Salah satunya. Surah Al Maidah ayat 60: ” Katakan: Akan kuberitahukan hal yang lebih buruk dari pembalasannya di sisi Allah? Yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah: diantaranya yang dijadikanNya kera, babi dan penyembah berhala. Mereka itu amat buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. ”
Dalam dalam buku ini dikatakan, yang dimaksud golongan yang
dimurkai oleh Allah (mahdhuubi ’Aalaihim) menurut adalah siapa saja yang
berbuat keliru, salah dan dusta terhadap Allah dan Kitab-kitab Suci Nya.
Dan golongan sesat (Dhaalliin) adalah siapa saja yang berbuat salah dan keliru
dengan tak sadar.
Amin
Menurut sebagian besar ahli tafsir, surah al Fatihah adalah mengandung do’a. Sebab itu Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad s.a.w setiap selesai membacanya agar menyebut amin yang berarti perkenankanlah
Menurut sebagian besar ahli tafsir, surah al Fatihah adalah mengandung do’a. Sebab itu Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad s.a.w setiap selesai membacanya agar menyebut amin yang berarti perkenankanlah
Diriwayatkan oleh Imam al Bafhawy dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w
mengatakan ”Bila Imam selesai menyebut ayat terakhir dalam surah al Fatihah,
hendaklah kamu (ma’mum) menyebut amin*, maka sesungguhnya para Malaikat turut
menyebut amin. Maka barangsiapa yang tepat aminnya dengan amin para Malaikat
itu, maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang terbelakang.”*)
Ma’mum diperingatkan tidak mendahului Imam dalam meng amin kan bacaan al
Fatihah dalam shalat berjamaah.
END
Langganan:
Postingan (Atom)